Monday, December 2, 2013

Malam yang bertabur bintang dihiasi lampu-lampu taman bulan tersenyum terang bahagia melihat mereka yang bersenang-senang malam ini. Aku bercermin melihat penampilanku untuk malam terakhir bersama teman dan guru-guruku, namaku Elyssna putri biasa disapa Elys, aku berumur 17 tahun dan saat ini aku bersekolah di Precious stone school kls XII, aku mempunyai rambut ikal berwarna pirang dan untuk malam ini rambut yang tergerai ini ku ikat dua dengan rapi, bola mata yang berwarna cokelat, dan memakai gaun putih dengan pita kecil yang manis di bahu sebelah kiri berwarna ungu. Ku pandangi kembali penampilanku “sempurna” pikirku. Tiba-tiba menetes air mata ini bila mengingat malam ini adalah malam terakhir ku sebagai murid di Precious stone school, tak rela rasanya bila aku harus meninggalkan kenangan di sekolah ku ini. Berpisah dengan teman-temanku yang selalu ada disaat aku merasakan suka maupun duka. Guru yang tiada pernah bosan-bosannya membimbing aku. Aku gak rela untuk kehilangan itu semua, tapi bagaimana juga aku harus rela ! aku harus melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, agar orangtua ku bangga melihat ku
eringat masa lalu yang tiada pernah bisa aku lupakan bersama sahabat-sahabatku yaitu Intan, Ocha, Diksi, dan Jean. Mereka yang selalu ada bersama ku dan takkan pernah bisa melupakan tingkah laku mereka, disaat jam istirahat di sekolah, disaat guru tidak masuk ke kelas. Mereka selalu saja membuat kelas menjadi kacau, dan sering kali kami di tegur oleh guru yang sedang mengajar di samping kelas kami.

Suatu pengalaman yang tak terlupakan dengan mereka, disaat kami pergi ke suatu tempat keramaian yaitu ke mall, aku merasakan hal-hal yang tidak pernah ada di sekolah yaitu bersenang-senang tanpa harus ada satu pun rumus yang harus masuk ke dalam otak ku. Saat menginjakkan kaki di tempat ini kami langsung berpikir untuk mencari restoran, karena kami semua sama sekali belum ada yang makan siang, akhirnya kami menuju ke sebuah restoran, kami mendapatkan sebuah meja dan kursi di sudut kanan pintu masuk restoran ini kosong, kami pun berjalanan menuju meja dan kursi kosong itu untuk di tempati. Masing-masing dari kami merogo kantong masing-masing untuk mengambil uang dan segera memesan makanan, mereka memberikan uang mereka kepadaku yang artinya aku yang memesan makanan untuk kami semua.

No comments:

Post a Comment