Monday, December 2, 2013

Happy Monday,aku di ajak lucas berkeliling perkebunan karet tanpa di temani kursiku ku di papah lucas ke sentral perkebunan dimana berdiri gubuk yang rindang dan sangat menyejukkan,sesaat saat kita tiba di sana rintik hujan mulai mengguyur kawasan perkebunan,degan kaos yang aku gunakan dingin perkebunan sangat menusuk raga ku,badan letih,lemah,dan tak berdaya rasaya ingin di rumah tertidur dengan selimut dan teh hangat di sampingku,hujan semakin deras saat mata ku mulai redup di pangkuannya,detik demi detik ku lewati dengan tubuh terbalut dingin udara pagi.

13.04,ku sampai di rumah tak berdaya di gendongan Lucas,terlihat ibu ku sangat kawatir dengan ku yang tampak tak berdaya,Lucas membaringkanku di kamarku,ibuku segera menghampiri dengan membawa segelas teh di tangannya,lucas menemaniku bahkan saat aku sudah terbangun dari tidur panjangku,Lucas dia terlihat lelah tersipu tidur di genggaman tanganku,dia terbangun karena sadar aku tlah kembali dari tidurku,Lucas pun kembali ke kehidupannya tepat tengah malam.

Pagi yang indah di hiasi seyum Lucas di ambang pintu rumah ku,aku dan ibuku terlihat sibuk di meja makan saat dia datang,aku memang sudah sehat tapi tak seperti yang kau ihat,tubuhku tetap terasa layu walau hanya memangku separuh tubuhku,sedikit kaget melihat Lucas berpakaian rapi dan tampak lebih tampan,hati ini senang dan beranjak berdiri dan berjalan ke arahnya,ku mulai berdiri dan berjalan,”Hati-hati…….”,Lucas menghampiriku dan merangkul tubuh ku,lalu kami bertiga terlelap dalam canda dan tawa makan pagi ini,satu jam tak terasa mata ku berputar dengan tulang belakang yang terasa sakit,karena lama di kursi kayu ini.

17 juni,tubuhku serasa membatu tak bisa di gerakkan karena penyakit ini 2 hari sudah ku tak bangun dari tempat tidurku,mungkin aku akan pergi di tempat dimana aku di lahirkan,”Rumah tua ku”,ku rasa aku sudah tak kuat lagi mengemban penyakit ini telalu lama yang mulai merusk ruas-ruas tulangku ,Lucas pun sudah mulai menjauhiku entah perasaanku atau keyataan yang ada,Lucas tak datang seperti dulu saat aku membutuhkannya dia selalu di sisiku,atau mungkin Lucas sibuk dengan pekerjaannya entertainment muda yang menuju puncak karirnya,selasa petang Lucas datang membawa se-tumpuk coklat di tangannya,coklat makanan kesukaanku sejak sekolah dasar dulu,coklat selalu bisa menghilangkan kesedihan dan duka lara ku menjalani hidup ini,dia tersenyum dan menghampiriku,menemaniku hingga tertidur lelap setelah memakan coklat itu bersamanya.


26 Desember 2011,ku berjalan di temani kursi tua ini,dengan lucas di samping ku,dua tiga langkah ku lewati di antara berimbun tanaman hijau yang menggiring ku ke danau di desa antropoba ,terdengar beberapa kicau burung yang hanyut dalam seruan angin,yang kalah kerasnya dengan degukan hatiku,terlihat dari kejauhan danau biru yang di dampingi beberapa pohon jati,ku duduk di antaranya pohon hijau itu,”Indah…..begitu indah,keindahan ini Nada kehidupan yang mungkin takkan terjadi lagi” , terdengar halus Lucas berguman,mata ku mulai redup di sandaran bahu lucas,mengalahkan indahnya danau di antropoba,jiwa ini terasa melayang mencoba menggapai secercah cahaya yang melayang.

Nama ku Lucas Sinatya Ragitya,ku menunggu dia terbangun 21 hari sudah,di kamar putih ini dia tampak lemah tak berdaya,ku masih ingat dia mengenalkan diri di depan kelas sensei Kurosaki,tetes air mata ini setiap mengingat senyumannya di atas kursi berjalannya,tubuhnya tampak tak se-kukuh dulu menghadapi setiap permainan Tuhan,senyumnya yang selalu bisa buat ku terhibur,canda tawanya yang lucu di sela-sela rimbun rambutnya yang panjang,dia takkan pernah pergi menghilang jika cahaya masih menyinari hidup ini.

30 juli 2011,dia meninggalkanku di antara beribu Alunan Vektor ini sendirian tanpa dirinya di samping ku.
“Sebenarnya dia tak benar-benar meninggalkan ku,akubisa menemukannya setiap detik…..”
“Di sini……di Hati ku”

No comments:

Post a Comment